Pada subuh yang dingin waktu itu kami berpacu dengan waktu, menjemput Desi dan Brian di hotel mereka di Kuta menuju ke Buleleng, lokasi pertama yang dituju untuk medapatkan sunrise di Danau Tamblingan yang merupakan salah satu lokasi terfavorit untuk melakukan sesi foto prewedding di Bali. Matahari terbit disini memang sangat cantik, perpaduan danau, bukit, perahu dan pura, lukisan alam yang sangat indah terpadu dengan busana megah yang dikenakan pasangan, amat sangat menawan.
Matahari masih dalam peraduanya saat kami tiba, saatnya untuk seruput kopi sejenak dan sarapan pisang goreng yang disediakan oleh pengelola perahu. Jasa perahu sudah dipesan jauh-jauh hari, biayanya sebesar IDR 750k untuk 2 buah perahu, jika diberi hiasan bunga harganya menjadi 1juta, sangat setimpal. Sejam lebih kami keliling danau, berpindah-pindah spot untuk mendapatkan gambar terbaik. Lanjut ke spot pura ikon dari Danau Tamblingan, untuk foto disini biayanya sebsar IDR 100k dan lanjut ke atas di Wanagiri, biaya fotonya sebesar 50k!
Lokasi favorit lain yang terlewatkan dari trip ini adalah Bali Handara Gate, Pura Danau Beratan, dan Kebun Raya Bedugul, karena untuk bisa melakukan sesi foto prewedding ditempat-tempat ini tidaklah murah, jadi klien hanya memilih lokasi yang mereka paling suka. Sempat mampir ke persawahan Jatiluwih tapi sawah masih gundul karena baru saja selesai panen padi. Dalam perjalanan saya selalu awas kiranya mendapatkan spots menarik untuk dijadikan latar belakang foto disepanjang jalur yang kita lewati.
Lokasi terakhir hari itu adalah Pantai Megening atau dikenal juga dengan nama Pantai Cemagi, biaya untuk melakukan sesi foto prewedding disini adalah IDR 350k! Namun sayang, langit mendung hingga akhir sesi alih-alih mendapatkan senja yang menawan seperti yang kami harapkan.